Jumat, 30 Januari 2009

Terbatasnya Umur Manusia

Masalah yg dihadapi setiap Muslim, bahkan setiap manusia, bahwa kehidupan dibatasi oleh tahun, hari, bahkan detik. Manusia tak mampu menambah atau mengurangi waktu barang sedetik. Sebesar apa pun tengaga yg dicurahkan seorang Muslim untuk mengumpulkan kebaikan sebanyak-banyaknya, tetap saja jatah hidupnya di dunia ini dibatasi waktu. Umur umat Nabi Muhammad lebih singkat dibandingkan dengan usia umat-umat terdahulu. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah, dimana Rasulullah SAW bersabda, "Usia umatku antara 60 sampai 70 (tahun). Sedikit di antara mereka yg melebihi batas itu". (1)

Usia produktif manusia tidak lebih dari 20 tahun seluruh umurnya. Sebagai contoh, salah satu dari kita diberikan jatah hidup di dunia selama 60 tahun. Perinciannya, sepertiga dari usia itu dipergunakan untuk tidur, dengan asumsi tidur selama 8 jam per hari. Lalu 15 tahun masa kanak-kanak sampai usia pubertas. Masa itu, seseorang belum memasuki usia taklif (pembebanan kewajiban oleh syariat). Yg tersisa tinggal sekitar 25 tahun. Dari 25 tahun itu, terambil waktu sedikitnya 2 tahun untuk makan dan minum, buang hajat dan urusan-urusan mendesak lainnya. Jika ia melakukannya selama sekitar 2 jam per hari, maka umurnya sekitar 23 tahun atau hampir sepertiga umurnya. Itulah waktu yg harus kita pergunakan semaksimal mungkin untuk memperoleh kebaikan. Waktu yg sangat singkat, tentu saja. Karenanya, dibutuhkan sejumlah kiat untuk menjadikan umur lebih produktif dalam waktu singkat.


---------------
1) Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Kitab Abwab Ad-Du'a (13/65.). Ia berkata, hadits ini hasan gharib. Hadits ini diriwayatkan dari Muhammad bin Amr dari Abi Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi. Tidak di ketahui jalan keluali sanad ini. Hadits ini juga dihasankan oleh As-Suyuthi dalam Jami' Ash-Shaghir No. 1199. Hadits ini disepakati oleh Manawi dalam Faidh Al-Qadir (2/11) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al -Jami', No. 1073.

Tidak ada komentar: